Ganti Oli Mobil yang Jarang Dipakai – Banyak pemilik kendaraan mengira bahwa jika mobil jarang digunakan, maka perawatannya bisa ditunda. Padahal, ini merupakan pemahaman yang keliru dan berisiko menimbulkan kerusakan jangka panjang. Salah satu aspek penting dalam perawatan kendaraan adalah penggantian oli mesin. Meskipun mobil jarang digunakan, mengganti oli tetap merupakan langkah krusial yang tidak boleh diabaikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 alasan tetap wajib ganti oli mobil yang jarang dipakai, serta tips perawatan tambahan agar kendaraan tetap prima.
Mengapa Oli Mesin Begitu Penting?

Oli berfungsi sebagai pelumas utama bagi komponen mesin. Ia mencegah gesekan langsung antar bagian logam, mendinginkan mesin, dan mengangkat kotoran hasil pembakaran. Jika oli tidak dalam kondisi baik, semua fungsi tersebut menjadi terganggu dan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mesin.
1. Oli Tetap Mengalami Oksidasi Meskipun Mobil Tidak Digunakan
Salah satu alasan utama mengapa oli tetap harus diganti adalah karena proses oksidasi. Oksidasi adalah reaksi kimia yang terjadi ketika oli bersentuhan dengan udara. Walaupun mesin tidak menyala, oli tetap terpapar udara dalam mesin. Seiring waktu, hal ini menyebabkan oli menjadi kental, kehilangan pelumas alaminya, dan bahkan bisa membentuk lumpur (sludge).
Table of Contents
Apa Dampaknya?
- Oli yang teroksidasi kehilangan kemampuan melumasi dengan baik.
- Mesin menjadi lebih cepat panas karena gesekan meningkat.
- Timbulnya endapan di dalam mesin yang bisa menyumbat saluran oli.
Karena alasan inilah, para produsen mobil dan bengkel resmi selalu menyarankan untuk mengganti oli setiap 6 bulan, terlepas dari seberapa sering kendaraan digunakan.
2. Menghindari Terbentuknya Karat dan Korosi pada Mesin
Mobil yang jarang dipakai lebih rentan terhadap kelembapan. Ketika mesin tidak menyala dalam waktu lama, oli yang melapisi komponen logam bisa turun ke bawah dan tidak melindungi bagian atas mesin. Kondisi ini memungkinkan udara lembap masuk dan menyebabkan karat atau korosi.
Mengapa Ini Bahaya?
- Karat yang muncul di bagian dalam mesin tidak terlihat dari luar, sehingga sering terlambat disadari.
- Jika dibiarkan, karat bisa menggerus lapisan logam dan merusak silinder atau komponen penting lainnya.
- Korosi juga bisa menyebabkan kerusakan pada seal dan gasket, yang mengarah pada kebocoran oli.
Dengan mengganti oli secara berkala, Anda memastikan bahwa komponen mesin tetap terlindungi dari korosi karena oli baru memiliki aditif anti-karat yang masih aktif.
Baca Juga: Bengkel Tune Up & Ganti Oli Terdekat Kalimalang
3. Oli Lama Bisa Mengurangi Efisiensi Mesin dan Memicu Overheating

Oli yang sudah lama berada di dalam mesin cenderung menjadi kental, tercampur air, dan mengandung partikel logam halus. Jika mobil dinyalakan setelah lama tidak digunakan dan oli dalam kondisi buruk, maka pelumasan tidak optimal. Akibatnya, mesin akan bekerja lebih keras, menghasilkan panas berlebih, dan konsumsi bahan bakar pun meningkat.
Dampak Langsung dan Tidak Langsung:
- Mesin mudah panas (overheating), bahkan setelah jarak tempuh pendek.
- Tarikan terasa berat karena gesekan yang tinggi di dalam mesin.
- Mobil menjadi lebih boros karena sistem pembakaran tidak efisien.
Oli baru memiliki viskositas yang tepat dan mampu menyerap panas serta melumasi dengan optimal. Karena itu, penting untuk tidak menunda penggantian oli hanya karena mobil jarang digunakan.
Kapan Harus Mengganti Oli Mobil yang Jarang Dipakai?

Untuk mobil yang aktif digunakan, penggantian oli umumnya dilakukan setiap 5.000 hingga 10.000 km, tergantung jenis oli dan tipe mesin. Namun, untuk mobil yang jarang dipakai, patokan waktu lebih relevan. Idealnya, penggantian dilakukan setiap 6 bulan sekali, meskipun mobil hanya menempuh jarak beberapa ratus kilometer.
Mengapa waktu lebih penting dari jarak tempuh?
- Karena oli tetap mengalami penurunan kualitas walau tidak digunakan.
- Endapan dan kelembapan tetap terjadi, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
- Menunda ganti oli bisa menyebabkan biaya perbaikan mesin yang jauh lebih mahal.
Baca Juga: 10 Tips Merawat Ac Mobil Agar Tetap Dingin
4 Tips Merawat Mobil yang Jarang Digunakan
Selain mengganti oli secara rutin, berikut beberapa tips tambahan untuk menjaga mobil yang jarang dipakai tetap dalam kondisi prima:
1. Panaskan Mesin Secara Berkala
Nyalakan mesin mobil setidaknya 1–2 kali seminggu selama 10–15 menit. Hal ini membantu oli bersirkulasi dan menjaga aki tetap terisi.
2. Periksa Level dan Warna Oli
Gunakan dipstick untuk memeriksa kondisi oli. Jika warnanya sudah menghitam pekat dan terasa kental, maka saatnya mengganti.
3. Hindari Parkir di Tempat Lembap
Simpan kendaraan di tempat yang kering dan teduh untuk mencegah kelembapan tinggi yang bisa mempercepat karat.
4. Periksa Tekanan Ban Secara Berkala
Ban yang jarang bergerak bisa kehilangan tekanan. Cek dan isi ulang tekanan ban sesuai anjuran pabrikan agar tidak cepat rusak.
Kesimpulan
Mengganti oli adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan, bahkan untuk mobil yang jarang dipakai. Melalui artikel ini, kita telah membahas 3 alasan tetap wajib ganti oli mobil yang jarang dipakai, yakni karena proses oksidasi, risiko karat dan korosi, serta pengaruh buruk terhadap efisiensi mesin.
Dengan mengganti oli secara berkala setiap 6 bulan dan menjalankan tips perawatan tambahan, Anda bisa memperpanjang usia mesin dan menghindari biaya perbaikan besar di masa depan.
Ingatlah bahwa perawatan preventif jauh lebih murah daripada perbaikan akibat kelalaian. Jadikan penggantian oli sebagai kebiasaan rutin, bukan hanya saat kendaraan sering digunakan, tetapi juga saat mobil sedang “istirahat” panjang.
Jika Anda membutuhkan layanan ganti oli mobil di rumah atau rekomendasi oli terbaik untuk mobil jarang digunakan, jangan ragu untuk menghubungi bengkel Dokter Mobil Haji Nanan!
Alamat Dokter Mobil Haji Naman

Jl. H. Naman No.13, RT.10/RW.3, Pd. Klp., Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450
Jam Operasional : Senin – Sabtu: 09:00 – 17:00 Minggu: 10:00 – 17:00